Prinsip Dasar Desain Interaksi
Eksplorasi komprehensif tentang prinsip-prinsip desain inti, metode evaluasi, dan pendekatan berpusat pada pengguna yang memandu desain interaksi manusia-komputer yang efektif.
Evaluasi Antarmuka
Penilaian terhadap sebuah aplikasi tidaklah sama antar pengguna. Pengguna baru pertama kali menggunakan aplikasi akan menilai aplikasi sulit, berbeda dengan pengguna yang sudah terbiasa.
Penilaian Pengguna
Studi Kasus: Microsoft Word Faktor yang memengaruhi penilaian:
- Pengalaman: Seberapa sering menggunakan aplikasi serupa
- Kebiasaan: Pola interaksi dari aplikasi lain
- Lama Belajar: Waktu untuk menjadi mahir
- Kemudahan Panduan: Ketersediaan & kejelasan tutorial
Prinsip Desain Antarmuka
Kerangka kerja prinsip antarmuka yang terkenal:
- Eight Golden Rules of Dialog Design — Ben Shneiderman
- General Principles of User Interface Design — Deborah J. Mayhew
- Design Principles for Tomorrow — IBM
1. Eight Golden Rules of Dialog Design (Ben Shneiderman)
- Tetap Konsisten
- Shortcut untuk Pengguna Ahli
- Feedback Informatif
- Dialog dengan Lingkup Jelas (awal, tengah, akhir)
- Penanganan Kesalahan Sederhana
- Batal/Mundur Mudah
- Kontrol Internal bagi Pengguna
- Kurangi Beban Ingatan
2. General Principles of User Interface Design (Deborah J. Mayhew)
- User Compatibility
- Product Compatibility
- Task Compatibility
- Work Flow Compatibility
- Consistency
- Familiarity
- Simplicity
- Direct Manipulation
- Control
- WYSIWYG
- Flexibility
- Responsiveness
- Invisible Technology
- Robustness
- Protection
- Ease of Learning
- Ease of Use
3. Design Principles for Tomorrow (IBM)
- Kesederhanaan
- Support Proaktif
- Familiarity
- Obviousness
- Encouragement
- Satisfaction
- Accessibility
- Safety
- Versatility
- Personalization
- Affinity
Fokus pada Pengguna (User-Centered Design)
Proses berfokus pada kebutuhan & karakteristik pengguna.
Proses Desain
- Analisis "apa yang ada" vs. "apa yang diinginkan"
- Wawancara & observasi pengguna
- Analisis tugas & etnografi
- Pembuatan prototipe & evaluasi iteratif
Persona
Karakter fiksi yang mewakili tipe pengguna:
- Membantu fokus pada tujuan, perilaku, frustrasi
- Dibuat dengan detail spesifik
- Primary Persona: Fokus utama desain
- Secondary Persona: Fitur tambahan atau penyesuaian
Studi Kasus: Inflight entertainment system, melayani berbagai persona penumpang.
Solusi untuk Rekayasa Antarmuka
- Parallel Design: Beberapa tim merancang solusi paralel
- Brainstorming
- Terima semua ide tanpa kritik
- Kuantitas ide lebih penting
- Hindari diskusi selama sesi
- Tulis semua ide
- Batasi waktu
Desain dan Tata Letak Layar
Prinsip Dasar
- Grouping: Kelompokkan item terkait berdekatan
- Structure: Susun informasi secara logis
- Order: Urutkan sesuai alur tugas
- Alignment: Penjajaran konsisten
- White Space: Gunakan ruang kosong untuk pemisahan & fokus
Penerapan
- Grouping: Kotak/garis untuk item terkait
- Dekorasi: Font berbeda untuk judul (tanpa berlebihan)
- Penjajaran Teks: Rata kiri (bahasa LTR)
- Penjajaran Angka: Rata desimal/kanan
- Kolom Ganda: Leader dots atau latar belakang berbeda
Affordance
Sifat objek yang "menyiratkan" cara penggunaan:
- Fisik: Gagang cangkir → genggam
- Digital: Tombol tampak dapat diklik
Estetika dan Utilitas
Estetika meningkatkan kepuasan & produktivitas, namun:
- Terlalu indah → mengganggu utilitas
- Penggunaan Warna
- Hindari berlebihan
- Perhatikan buta warna
- Pastikan kontras teks vs latar
Ringkasan
Prinsip dasar desain interaksi menyediakan panduan esensial untuk menciptakan antarmuka pengguna yang efektif, dapat digunakan, dan memuaskan. Prinsip-prinsip ini menjembatani kesenjangan antara kemampuan manusia dan kemungkinan teknologi untuk menciptakan pengalaman pengguna yang bermakna.
Poin-Poin Utama:
-
Pendekatan Multi-Kerangka Kerja: Tiga kerangka kerja utama (Shneiderman, Mayhew, IBM) menawarkan perspektif yang saling melengkapi tentang desain antarmuka, mencakup prinsip-prinsip teknis, praktis, dan berorientasi masa depan.
-
Fondasi Berpusat pada Pengguna: Desain yang efektif harus dimulai dengan memahami pengguna melalui wawancara, observasi, analisis tugas, dan penelitian etnografi daripada asumsi.
-
Desain Berbasis Persona: Representasi pengguna fiksi tetapi detail membantu mempertahankan fokus pada tujuan, perilaku, dan frustrasi pengguna nyata sepanjang proses desain.
-
Prinsip Desain Inti: Panduan esensial meliputi:
- Mempertahankan konsistensi di seluruh elemen antarmuka
- Memberikan umpan balik yang jelas dan pemulihan kesalahan
- Mendukung pengguna pemula dan ahli
- Meminimalkan beban kognitif dan persyaratan memori
- Memungkinkan kontrol pengguna dan manipulasi langsung
- Memastikan aksesibilitas dan keamanan
-
Fundamental Desain Visual: Tata letak layar yang efektif memerlukan perhatian pada pengelompokan, struktur, urutan, penjajaran, dan penggunaan strategis ruang kosong untuk memandu perhatian dan pemahaman pengguna.
-
Desain Affordance: Objek harus dengan jelas mengkomunikasikan fungsinya melalui isyarat visual dan interaktif, baik fisik maupun digital.
-
Keseimbangan Estetika: Daya tarik visual meningkatkan kepuasan dan produktivitas pengguna, tetapi harus diseimbangkan dengan utilitas untuk menghindari gangguan pada penyelesaian tugas.
-
Pengembangan Iteratif: Pendekatan desain paralel dan teknik brainstorming menghasilkan solusi yang beragam, sementara evaluasi iteratif memastikan perbaikan berkelanjutan.
-
Pertimbangan Evaluasi: Penilaian pengguna bervariasi berdasarkan pengalaman, kebiasaan, waktu belajar, dan ketersediaan panduan, memerlukan desain yang mengakomodasi tingkat pengguna yang berbeda.
-
Pemikiran Berorientasi Masa Depan: Prinsip IBM menekankan kebutuhan yang muncul seperti personalisasi, dukungan proaktif, dan aksesibilitas yang akan membentuk antarmuka masa depan.
Prinsip-prinsip ini secara kolektif menekankan bahwa desain interaksi yang sukses memerlukan penyeimbangan kemampuan teknis dengan kebutuhan manusia, daya tarik estetika dengan utilitas fungsional, dan inovasi dengan keakraban. Dengan menerapkan kerangka kerja ini secara sistematis, desainer dapat menciptakan antarmuka yang terasa intuitif, mendukung penyelesaian tugas yang efisien, dan memberikan pengalaman pengguna yang memuaskan di berbagai konteks dan kelompok pengguna.