Interaksi Manusia dan Komputer: Sebuah Tinjauan Interaksi
Eksplorasi komprehensif tentang konsep dan kerangka kerja interaksi yang membentuk fondasi komunikasi manusia-komputer.
Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, pembaca diharapkan mampu untuk:
- Menjelaskan pengertian interaksi.
- Memahami terminologi dalam interaksi.
- Menjelaskan siklus interaksi.
- Memahami kerangka kerja interaksi.
- Mengetahui konsep ergonomi dan prinsip-prinsipnya.
- Mengenal berbagai gaya interaksi atau ragam dialog.
1. Definisi: Apa Itu Interaksi?
Interaksi dalam konteks Manusia dan Komputer adalah komunikasi dua arah antara pengguna (user) dan sistem (komputer). Bentuk antarmuka (interface) sangat memengaruhi dialog ini.
Interaksi terjadi dalam kerangka sosial dan organisasi yang lebih luas—bukan dalam ruang hampa. Tergantung modelnya, komunikasi bisa bersifat:
- Batch Processing: Tidak ada input langsung selama proses.
- Direct Manipulation / Virtual Reality: Pengguna mengendalikan semua aspek secara langsung dan kontinu.
2. Level-Level Interaksi
Interaksi dipecah menjadi tingkatan yang menghubungkan struktur manusia dengan struktur komputer:
Level | Struktur Manusia | Struktur Komputer |
---|---|---|
Goal Level | Tujuan pengguna | — |
Task Level | Pengetahuan domain tugas pengguna | Representasi domain tugas komputer |
Dialog Level | Pengetahuan bahasa pengguna | Perintah bahasa komputer |
Input/Output | Tangan, mata, telinga pengguna | Keyboard, tampilan, I/O lainnya |
3. Terminologi Kunci dalam Interaksi
- Domain: Area keahlian & pengetahuan pada kegiatan nyata.
- Goal (Tujuan): Hasil yang ingin dicapai.
- Task (Tugas): Operasi untuk memanipulasi muatan domain.
- Intention (Niat): Aksi spesifik untuk mencapai tujuan.
- Task Analysis: Identifikasi masalah yang melibatkan domain, tujuan, tugas, niat.
- System: Aplikasi komputer yang digunakan.
- Task Language: Bahasa pengguna, menggambarkan atribut domain menurut kondisi pengguna.
- Core Language: Bahasa internal sistem, menggambarkan atribut domain menurut kondisi sistem.
4. Siklus Interaksi: Model Donald Norman
Model Execution/Evaluation Loop (Norman) memiliki tujuh tahapan:
- Establishing the Goal
- Forming the Intention
- Specifying the Action Sequence
- Executing the Action
- Perceiving the System State
- Interpreting the System State
- Evaluating the System State
5. Gulf of Execution & Gulf of Evaluation
Gulf of Execution
Kesenjangan antara niat pengguna dan kemampuan sistem:
- Aksi sulit diterjemahkan ke dalam input sistem.
- Aksi yang diinginkan tidak didukung sistem.
Gulf of Evaluation
Kesenjangan antara representasi sistem dan ekspektasi pengguna:
- Feedback sulit diinterpretasikan.
- Status sistem tidak sesuai harapan.
6. Kesalahan Manusia
- Slips (Tergelincir): Niat benar, tetapi eksekusi keliru (misal: typo). Solusi: Desain tombol lebih besar, konfirmasi untuk aksi destruktif.
- Mistakes (Kesalahan): Pemahaman awal keliru. Solusi: Berikan model konseptual jelas, dokumentasi, tutorial efektif.
7. Kerangka Kerja Interaksi
Komponen utama dan "bahasa" masing‑masing:
- User (U) – task language
- Input (I) – menerjemahkan aksi pengguna
- System (S) – core language
- Output (O) – menampilkan hasil sistem
Alur:
Niat pengguna → Input (aksi UI) → Proses (status sistem) → Output (tampilan) → Interpretasi pengguna
Kerangka ini bersifat abstrak dan memudahkan perbandingan antar‑sistem.
8. Ergonomi dan Prinsip Desain
Ergonomi Fisik
- Pertimbangan antropometrik: Desain untuk dimensi dan kemampuan tubuh manusia
- Faktor biomekanik: Mengurangi ketegangan fisik dan stres berulang
- Faktor lingkungan: Pertimbangan pencahayaan, kebisingan, suhu
Ergonomi Kognitif
- Beban kerja mental: Menyeimbangkan tuntutan pemrosesan informasi
- Kesadaran situasional: Mempertahankan pemahaman pengguna terhadap status sistem
- Pengambilan keputusan: Mendukung pilihan pengguna yang efektif
9. Gaya Interaksi dan Mode Dialog
Command Line Interface (CLI)
- Keuntungan: Kontrol presisi, efisien untuk ahli
- Kerugian: Kurva pembelajaran curam, intensif memori
Graphical User Interface (GUI)
- Direct manipulation: WYSIWYG, umpan balik langsung
- Paradigma WIMP: Windows, Icons, Menus, Pointers
Natural Language Interface
- Pengenalan suara: Perintah suara dan dikte
- Pemrosesan teks: Query bahasa alami
Interaksi Berbasis Gesture
- Antarmuka sentuh: Multi-touch, gesture, umpan balik haptik
- Penginderaan gerak: Gerakan tubuh, pelacakan tangan
Virtual dan Augmented Reality
- Lingkungan imersif: Ruang interaksi 3D
- Mixed reality: Memadukan dunia fisik dan digital
Ringkasan
Interaksi dalam IMK merepresentasikan proses komunikasi fundamental antara manusia dan komputer, melibatkan berbagai tingkat abstraksi dan mode dialog yang beragam. Memahami kerangka kerja interaksi membantu desainer menciptakan pengalaman pengguna yang lebih efektif dan intuitif.
Poin-Poin Utama:
-
Struktur Multi-Level: Interaksi beroperasi melintasi empat tingkat yang berbeda (tujuan, tugas, dialog, input/output), masing-masing memerlukan pertimbangan desain spesifik.
-
Model Norman: Loop eksekusi/evaluasi tujuh tahap menyediakan kerangka kerja komprehensif untuk memahami tindakan pengguna dan respons sistem.
-
Kesenjangan Desain: Gulf of Execution dan Gulf of Evaluation mengidentifikasi area kritis di mana desain yang buruk dapat merusak komunikasi pengguna-sistem.
-
Pencegahan Kesalahan: Memahami perbedaan antara slips dan mistakes memungkinkan solusi desain yang ditargetkan untuk pengurangan dan pemulihan kesalahan.
-
Komponen Kerangka Kerja: Model User-Input-System-Output menyediakan struktur yang jelas untuk menganalisis dan merancang sistem interaksi.
-
Pertimbangan Ergonomik: Baik ergonomi fisik maupun kognitif harus dipertimbangkan untuk menciptakan interaksi yang nyaman dan efektif.
-
Keragaman Interaksi: Berbagai gaya interaksi (CLI, GUI, bahasa alami, gesture, VR/AR) menawarkan keuntungan berbeda untuk konteks dan kebutuhan pengguna yang berbeda.
-
Prinsip Desain: Prinsip-prinsip kunci meliputi:
- Meminimalkan gulf of execution dan evaluation
- Memberikan umpan balik dan status sistem yang jelas
- Mendukung pengguna pemula dan ahli
- Desain untuk pencegahan dan pemulihan kesalahan
- Mempertimbangkan ergonomi fisik dan kognitif
Desain interaksi yang efektif memerlukan pemahaman hubungan kompleks antara kemampuan manusia, batasan sistem, dan persyaratan tugas. Dengan menerapkan kerangka kerja interaksi dan mempertimbangkan berbagai mode dialog, desainer dapat menciptakan sistem yang terasa alami dan efisien sambil mendukung tujuan pengguna di berbagai konteks dan kemampuan.