Interaksi Manusia dan Komputer: Faktor Manusia
Eksplorasi komprehensif tentang faktor-faktor manusia dan kemampuan yang memengaruhi desain interaksi manusia-komputer.
Capaian Pembelajaran: Mampu menjelaskan faktor manusia dalam IMK (Interaksi Manusia dan Komputer).
BAB I: Faktor Manusia
Definisi Manusia
Menurut KBBI, manusia adalah makhluk yang berakal budi yang mampu menguasai makhluk lain.
BAB II: Kapasitas Manusia
Manusia memiliki beberapa kapasitas utama dalam berinteraksi, yang meliputi:
-
Penginderaan / Panca Indra Meliputi mata, telinga, dan peraba.
-
Kognisi & Sistem Motorik Mengontrol aksi atau respons, seperti pergerakan, kecepatan, dan kekuatan.
2.1 Penginderaan
Sistem penginderaan pada manusia terdiri dari:
2.1.1 Penglihatan
-
Ketajaman Pandangan Kemampuan untuk mempersepsikan detail dengan baik, meskipun terbatas. Faktor-faktor yang memengaruhi:
- Brightness (Kecemerlangan Cahaya): Tingkat terang atau gelapnya objek.
- Luminance (Kejelasan): Jumlah cahaya yang dipantulkan oleh permukaan objek.
- Flicker (Kedip): Perubahan cepat intensitas cahaya.
-
Properti Warna
- Hue (Corak): Jenis warna (merah, hijau, biru, dll.).
- Intensity (Intensitas): Kecerahan atau kemurnian warna.
- Saturation (Kejenuhan): Jumlah putih pada warna.
Faktor lain: pergerakan objek dan usia individu.
2.1.2 Pendengaran
- Rentang frekuensi: 20 Hz – 15 KHz
- Kemampuan filtering untuk memisahkan suara relevan dari kebisingan.
Komponen Utama Suara
- Pitch: Frekuensi (tinggi/rendah).
- Loudness: Amplitudo (keras/pelan).
- Timbre: Kualitas yang membedakan sumber suara.
2.1.3 Peraba
Kulit memiliki tiga jenis reseptor utama:
- Thermoceptor: Respon terhadap suhu.
- Nociceptor: Respon terhadap rasa sakit.
- Mechanoceptor: Respon terhadap tekanan mekanis.
BAB III: Kognisi Manusia dan Sistem Motorik
Proses kognitif yang relevan dalam interaksi dengan komputer meliputi:
- Memori
- Perhatian (Atensi)
- Persepsi dan Pengenalan
- Pembelajaran
- Pemecahan Masalah (Problem Solving)
3.1 Memori
3.1.1 Memori Sensori (Sensory Memory)
- Berfungsi sebagai buffer sementara untuk rangsangan indra.
- Jenis:
- Iconic Memory (visual)
- Echoic Memory (auditori)
- Haptic Memory (sentuhan)
- Kapasitas besar, durasi sangat singkat, tanpa proses lanjutan.
Model Memori Manusia
- Sensasi masuk ke Memori Sensori.
- Melalui pola/atensi → diteruskan ke Memori Jangka Pendek (STM).
- Dari STM → respons atau melalui rehearsal → Memori Jangka Panjang (LTM).
3.1.2 STM & LTM
-
Short-Term Memory (STM):
- Akses cepat, kapasitas terbatas (~7 ± 2 item).
- Strategi chunking dapat meningkatkan kapasitas.
- Rentan terlupakan.
-
Long-Term Memory (LTM):
- Kapasitas "tak terbatas."
- Butuh waktu/latihan untuk menyimpan & mengambil informasi.
- Tipe:
- Episodik: Urutan kejadian/pribadi.
- Semantik: Fakta & konsep.
Implikasi Desain Terkait Memori
- Hindari memaksa pengguna mengingat prosedur rumit.
- Batasi item menu untuk kurangi beban kognitif.
- Utamakan pengenalan (recognition) > pemanggilan (recall).
- Sediakan bantuan visual (warna, ikon, penanda).
3.2 Perhatian (Atensi)
- Proses memilih info untuk difokuskan dan mengabaikan sisanya.
Implikasi Desain
- Desain elemen penting untuk menarik atensi.
- Gunakan tata letak, urutan, warna, animasi secara efektif—tanpa berlebihan.
3.3 Persepsi
- Interpretasi info indra berdasarkan pengalaman internal & rangsangan eksternal.
Implikasi Desain
- Ikon mudah dibedakan & dipahami.
- Notifikasi suara jelas & berbeda (sukses vs kesalahan).
- Teks harus mudah dibaca: kontras, ukuran, spasi baik.
3.4 Pembelajaran
- Proses memperoleh pengetahuan/keterampilan baru.
- Exploratory Learning: Belajar melalui coba-coba.
3.5 Pemecahan Masalah (Problem Solving)
- Aktivitas berpikir untuk menemukan solusi.
Implikasi Desain
- Sediakan bantuan & informasi relevan.
- Rancang antarmuka untuk mencegah kesalahan.
- Jika terjadi kesalahan, berikan pesan deskriptif & kontekstual (contoh: koreksi ejaan Google).
Ringkasan
Faktor manusia dalam IMK merepresentasikan pemahaman fundamental tentang kemampuan dan keterbatasan manusia yang harus memandu desain sistem interaktif. Dengan memahami bagaimana manusia merasakan, memproses, dan merespons informasi, desainer dapat menciptakan antarmuka yang lebih efektif dan dapat digunakan.
Poin-Poin Utama:
-
Keterbatasan Sensori: Sistem sensori manusia memiliki kemampuan dan batasan spesifik dalam penglihatan, pendengaran, dan sentuhan yang secara langsung memengaruhi keputusan desain antarmuka.
-
Arsitektur Kognitif: Model memori tiga tahap (sensori → jangka pendek → jangka panjang) memberikan wawasan krusial untuk merancang presentasi informasi dan alur interaksi.
-
Perhatian dan Persepsi: Memahami bagaimana manusia memfokuskan perhatian dan menginterpretasikan informasi sensori memandu desain hierarki visual dan umpan balik yang efektif.
-
Pembelajaran dan Pemecahan Masalah: Mengenali pola pembelajaran manusia membantu menciptakan antarmuka yang mendukung akuisisi keterampilan dan pemulihan kesalahan yang efektif.
-
Prinsip Desain: Prinsip-prinsip kunci meliputi:
- Mendukung pengenalan daripada pemanggilan
- Meminimalkan beban kognitif
- Memberikan umpan balik visual dan auditori yang jelas
- Desain untuk pencegahan dan pemulihan kesalahan
- Menggunakan pola dan metafora yang familiar
-
Perbedaan Individual: Faktor-faktor seperti usia, pengalaman, dan kemampuan fisik menciptakan variasi dalam kinerja manusia yang harus diakomodasi dalam desain inklusif.
Memahami faktor manusia memungkinkan desainer menciptakan teknologi yang bekerja dengan, bukan melawan, kemampuan alami manusia. Ini menghasilkan antarmuka yang terasa intuitif, mengurangi frustrasi pengguna, dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan dengan menghormati batasan kognitif dan fisik pengguna manusia.